Anakku, sucikanlah jiwamu dengan jalan ibadah dengan hati yang bersih, tenang dan khusuk serta siap menyelami sentuhan rohani ke dalam pikirannya, terhindar dari aneka ragam hiruk pikuk, kegaduhan dan kesibukan, dan tentu saja harus sesuai dengan kemampuanmu.
Kamu tahu anakku, seorang muslim yang bijak tatkala menunaikan shalat, maka ia menunaikannya dengan hati tenang dan pikiran yang jernih. Dimana jiwanya dapat meresapi kandungan makna yang terucap saat shalat dari ayat-ayat Al-Qur'an, zikir dan tasbih. Kemudian sejenak ia kosongkan hatinya, dan bertasbih memuji Tuhannya, lalu membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan merenungkannya, serta menghayati makna dari zikir yang diucapkan lisannya. Juga bermuhasabah mengingat kembali keadaan diri, tindak tanduk, perbuatan dan perkataannya, sebagai upaya untuk berintrospeksi diri dari kekhilafan yang mungkin telah dilakukannya dan pelanggaran terhadap rambu-rambu Allah SWT.
Dengan begitu anakku, ibadah yang kamu lakukan dapat membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan, yakni terwujudnya tazkiyatun nafs (pensucian jiwa) dan membersihkan hati dari noda-noda dosa dan maksiat, serta melepaskan diri dari jeratan setan yang selalu memggoda dan mengganggu manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar