Allah SWT. melalui firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 183 :"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa". menginginkan agar supaya puasa kita berhasil meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. artinya, kalau kita tidak menjadi semakin bertaqwa itu menjadi tanda bahwa seluruh ibadah puasa kita telah sia-sia.
Kita sudah barang tentu berharap agar puasa kita tahun ini lebih baik dari puasa tahun-tahun sebelumnya. Puasa yang kita jalani tidak semata-mata untuk menggugurkan kewajiban atau cuma karena takut berdosa, akan tetapi benar-benar atas dasar keikhlasan serta kecintaan yang tulus untuk meraih kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Puasa yang bagaimana yang bisa mengantarkan kita kepada taqwa? Puasa adalah ibadah yang paling pribadi berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya yang nampak oleh mata. Tidak ada yang tahu apakah kita puasa atau tidak, kecuali kita sendiri dan Allah SWT. Dalam sebuah Hadita Qudsi Allah berfirman: "Setiap amal anak Adam bagi dirinya, kecuali puasa, puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang menanggung pahalanya". (HR. Bukhari)
Dari sanalah benih-benih ketaqwaan terbangun. Apabila kita sudah berniat berpuasa, kemudian merasa haus dan lapar, dan kita tidak mencuri-curi untuk minum dan makan karena tahu Allah SWT melihat kita, maka disitu kita bisa melihat adanya permulaan taqwa. Ibadah puasa adalah ibadah yang sangat bersifat rohani dan berdimensi habluminallah. Jadi mari kita sama-sama awasi puasa kita.
Kita sudah barang tentu berharap agar puasa kita tahun ini lebih baik dari puasa tahun-tahun sebelumnya. Puasa yang kita jalani tidak semata-mata untuk menggugurkan kewajiban atau cuma karena takut berdosa, akan tetapi benar-benar atas dasar keikhlasan serta kecintaan yang tulus untuk meraih kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Puasa yang bagaimana yang bisa mengantarkan kita kepada taqwa? Puasa adalah ibadah yang paling pribadi berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya yang nampak oleh mata. Tidak ada yang tahu apakah kita puasa atau tidak, kecuali kita sendiri dan Allah SWT. Dalam sebuah Hadita Qudsi Allah berfirman: "Setiap amal anak Adam bagi dirinya, kecuali puasa, puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang menanggung pahalanya". (HR. Bukhari)
Dari sanalah benih-benih ketaqwaan terbangun. Apabila kita sudah berniat berpuasa, kemudian merasa haus dan lapar, dan kita tidak mencuri-curi untuk minum dan makan karena tahu Allah SWT melihat kita, maka disitu kita bisa melihat adanya permulaan taqwa. Ibadah puasa adalah ibadah yang sangat bersifat rohani dan berdimensi habluminallah. Jadi mari kita sama-sama awasi puasa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar